Ada apa dengan Indonesiaku? Indonesia kembali menangis, Ranah Minang berduka. 30 September lalu Padang diguncang gempa dengan kekuatan 7,6 skala richter. Apakah ini pertanda kiamat sudah dekat? Bencana yang bertubi-tubi telah mengguncang Indonesia. Setelah gempa di Yogyakarta, Tasikmalaya, dan sekarang Padang. Berwaspadalah kita semua wahai saudara-saudari ku! Kita tak pernah menyangka bencana akan menimpa kita sebegitu dekat. Mungkin esok kita akan diterpa lagi musibah. Na’udzubillah..
Lihatlah saudara-saudari kita yang tertimpa bencana!
Banyak saudara-saudari kita yang kehilangan tempat tinggal.
Banyak saudara-saudari kita yang kehilangan sanak keluarganya.
Banyak saudara-saudari kita yang luka-luka menahan kesakitan.
Banyak saudara-saudari kita yang telah berpulang ke rahmatullah.
Banyak saudara-saudari kita yang kekurangan sandang dan pangan.
Dan telah banyak penderitaan, ketakutan, kecemasan yang mereka rasakan.
Musibah keluar tak terduga atas kehendah Allah SWT, kematian, kecelakaan, tsunami, gempa. Inikah yang disebut dengan kiamat? Ya, hanya sebagian kiamat kecil saja (kiamat sugra). Ketahuilah bahwa ini adalah sebuah rambu-rambu dari Allah SWT, sebuah peringatan, dan ujian. Mungkin telah banyak dosa yang kita buat. Dosa-dosa itu harus bisa dijadikan renungan oleh kita. Musibah-musibah itu harus bisa dijadikan pelajaran oleh kita semua. Oleh seluruh warga Indonesia dan bahkan seluruh dunia.
Indonesiaku
Janganlah engkau menangis!
Walau bencana kian menerpa
Ingatlah akan nama-Nya!
Hapuskan air matamu dengan dzikir, dzikir, dan dzikir
Semoga bencana ini menyadarkan kita akan nama-Nya. Semoga bencana ini dapat memberikan hikmah untuk Indonesiaku.
Saudara-saudari ku, sungguh pahit yang kita rasakan dari musibah ini. Tapi bagaimana bila kiamat besar (kiamat kubro) menimpa kita? Akankah kita berada dalam lindungan-Nya? Akankah kita selalu ingat dan menyebut akan nama-Nya? Sudahkah kita berada di jalan-Nya? Sudahkah kita selalu beramal baik? Sudahkah kita beribadah dengan baik? Sudahkah kita berbakti kepada orang tua kita? Sudahkah kita jalin ukhwah islamiah dan silaturahmi dengan saudara-saudara kita? Mari kita buka mata, hati, dan pikiran kita untuk selalu beramal baik di dunia ini. Dan untuk meningkatkan derajat kita dihadapan-Nya. Perbanyaklah ibadah. Perbanyaklah istighfar. Astagfirullahaladzim..
Saya sebagai penulis turut berduka cita atas bencana yang menimpa kota Padang.
Tetaplah tersenyum saudara-saudariku :)
Semoga kalian diberi ketabahan dan kesabaran selalu. Dan kita warga Indonesia dapat mengambil hikmah dari bencana ini. Amiin Ya Rabbal Alamiin..
02 October 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment